oleh : Hj. Sumaryatin, S.Sos. MA. (Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Sleman)
Per Selasa, 17 Maret 2020 BNPB secara resmi memperpanjang status darurat corona hingga 29 Mei 2020. Hal ini dikarenakan wabah covid-19 di Indonesia sudah mencapai skala nasional dimana mulai muncul kasus-kasus positif covid-19 di berbagai daerah. Berdasarkan data terupdate tanggal 19 Maret 2020 kemarin, di DIY sendiri terdapat 37 sudah diperiksa, 4 kasus positif covid-19 dan 18 suspect yang masih menunggu hasil laboratorium. Dari angka tersebut, apabila tanpa adanya upaya pencegahan seperti social distancing, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta swa-karantina bagi masyarakat yang merasa sakit, maka angka tersebut sangat mungkin untuk bertambah.
Di sisi lain, pada tanggal 29 Maret 2020 yang akan datang Kabupaten Sleman akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 49 desa. Hajat yang melibatkan masyarakat banyak ini tentunya harus menjadi perhatian kita bersama di tengah-tengah meningkatnya penyebaran pandemi covid-19 saat ini. Terlebih lagi pilkades yang akan diselenggarakan menggunakan metode e-voting ini melibatkan 1200 Tenaga Teknis Lapangan (TTL) dari kalangan perguruan tinggi yang ada di Sleman yang notabene memiliki pergaulan yang lebih luas sehingga memiliki potensi yang lebih tinggi sebagai carrier, dan akan mendemok atau nunul alat yang sama.
E-voting pilkades serentak ini memang merupakan hajat penting bagi masyarakat Sleman, namun kesehatan dan keselamatan masyarakat haruslah tetap menjadi prioritas yang utama. Di tengah masa-masa krisis pandemi covid-19 seperti saat ini, sudah seharusnya diambil langkah-langkah penyesuaian kebijakan dan teknis penyelenggaraan agar masyarakat tetap aman dan sehat serta tidak menimbulkan potensi peluasan penyebaran penyakit corona.
Oleh karena itu, kita semua berharap agar Pemda Sleman dapat menyiapkan Plan B jika mendekati tanggal 29 Maret 2020 nanti justru terjadi eskalasi jumlah kasus positif covid-19 khususnya di Sleman. Bila pada akhirnya e-voting pilkades tetap dilaksanakan sesuai jadwal, maka perlu diberlakukan SOP khusus yang ketat untuk menjamin kesehatan peserta dan penyelenggara e-voting. Siapa mereka? Mereka itu 1200 mahasiswa yang berperan sebagai TTL untuk memastikan tidak terdapat suspect atau carrier covid-19.
Selain itu Pemda Sleman juga harus memastikan kesehatan penyelenggara e-voting baik Tenaga Teknis Utama (TTU) maupun TTL. Sebaiknya ada pengalokasian anggaran khusus untuk pemenuhan asupan gizi dan aktivitas PHBS yang baik selama menjalankan tugasnya. Dan jaminan kesehatan bagi TTL dan TTU ketika menjalankan tugasnya mengalami persoalan kesehatan apalagi jika terkait covid 19.
Yang penting juga, pemberlakuan PHBS di TPS seperti air mengalir dan sabun untuk cuci tangan dan tisu untuk mengeringkan sehingga semua alat-alat yang dipegang dalan rangka e-voting tidak menjadi sarana penularan covid-19. Pemberlakuan social distancing atau jaga jarak aman di TPS yang ketat juga diberlakukan. Tidak bersalaman, tidak berkerumun atau berlama-lama di TPS, mengenakan masker terutama yang batuk dan pilek, serta tidak membawa anak- anak ke TPS. Dan untuk menghindari antrian, undangan dibagi berdasarkan jadwal jam yang sudah dibagi-bagi, sehingga tidak ada antrian di TPS.
E-voting pilkades hanya tinggal menghitung hari. Di waktu yang sama penyebaran covid-19 di Sleman juga meningkat. Apabila jaminan aman dan sehat dalam proses penyelenggaraan pilkades tidak dipastikan, alih-alih penyelenggaraan berjalan sukses, yang terjadi adalah partisipasi yang rendah dari masyarakat karena kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran covid-19. Jika akan terus dilaksanakan sesuai jadwal, tentu pemerintah daerah harus memberi kompensasi berupa rasa aman bagi warga dan penyelenggara, kesehatan dan antisipasi penyebaran karena mobilisasi lebih 200 ribu warga pemilih di TPS-TPS .
Kami meminta Pemda Sleman khususnya Bupati Sleman memberikan intruksi khusus terkait penyelenggaraaan E-voting ini baik sebelum hari H maupun pascanya, sebagai bentuk atensi bagi kesehatan masyarakat Sleman dan kelancaran pelaksanaan e-voting pilkades 2020. Intruksi yang jelas , SOP yang ketat dalam penyelenggaraannya dalam semua tahapan dan Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan semoga pandemi covid-19 ini dapat segera berakhir.